Wednesday, June 12, 2013

Review: Surat Panjang tentang Jarak Kita yang Jutaan Tahun Cahaya

Judul: Surat Panjang tentang Jarak Kita yang Jutaan Tahun Cahaya
Penulis: Dewi Kharisma Michellia
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 240 Halaman 
Rating: 4/5 star

Ada surat panjang yang terlambat sampai.
Tanpa nama pengirim, dan hampir basah oleh tempias hujan.

*

Sejak kecil kita berdua merasa diri kita adalah alien-alien yang tersesat ke Bumi.

Pria itu sudah melupakan seorang teman masa kecilnya saat sebundel amplop itu sampai di beranda rumah.

Kalau kau perlu tahu, aku hanya punya satu macam mimpi. Aku ingin tinggal di rumah sederhana dengan satu orang yang benar-benar tepat. Bila memang aku harus mencurahkan seluruh perhatianku, kepada satu orang itulah hal itu akan kulakukan.

Ia bahkan sudah melupakan mimpi-mimpi masa kecil mereka.

Berpuluh-puluh tahun lamanya, bahkan sejak kali pertama bertemu, aku telah memilihmu dalam setiap doaku. Sesuatu yang tak pernah kauketahui bahkan hingga hari ini. Dan bila kau suruh aku pergi begitu saja, di usiaku yang lebih dari empat puluh ini, aku mungkin telah terlambat untuk mencari penggantimu.

Dan ia tak tahu teman masa kecilnya itu masih mencintainya.

*

Surat-surat itu menarik pria itu ke masa lalu.

Hingga ia tahu, semuanya sudah terlambat.

note: Dinovel ini tidak ada nama yang spesifik, sang penulis menamai dirinya dengan 'Aku', menamai teman masa kecilnya dengan 'Tuan Alien' dan karakternya lainnya dengan 'Tuan Pemilik Toko', 'Gadis Berliontin Naga' , dan 'Nyonya PemRed'.

Seseorang mengirimkan surat kepada seorang Pria, surat tersebut dituliskan oleh teman masa kecilnya.
Teman masa kecil Pria itu menulis tentang bagaimana Ia hidup,menceritakan 40 tahun hidupnya dalam menunggu teman masa kecilnya, menceritakan hari dimana Ia bertemu dengan teman masa kecilnya yang Ia sebut Tuan Alien, menceritakan janji-janji dan kehidupan yang mereka jalani setelah kuliah, hari ketika undangan pernikahan Tuan Alien datang dan selanjutnya. Ia selalu percaya bahwa Ia dan Tuan Alien adalah Alien yang terjebak dalam tubuh manusia.
Bila kau memang alien, seharusnya kau bisa menemaniku berkelana mengelilingi dunia. Kita dapat menemukan takdir-takdir yang orang lain enggan jelajahi.
Menulis surat adalah hal penting baginya, Ia terus menulis dan menulis, kapanpun,dimanapun, tanpa sadar bahwa suratnya sudah panjang dan banyak. Ia tak tahu apakah Ia akan mengirimkan surat ini atau tidak, berkali-kali Ia mencoba mengirimkan suratnya namun Ia mengurungkan niatnya dan malah mulai menulis lagi. Ia pun tahu kalau surat ini mungkin tak akan dikirimnya.  sebuah surat panjang yang sama panjangnya dengan jarak mereka yang jutaan tahun cahaya.


Sudah kuputuskan untuk mengirim surat-suratku pada waktu yang benar-benar tepat--suatu saat nanti, mungkin setelah bertunangan dengan kekasihku. Aku selalu percaya filosofi Panta Rhei dari Heraklitus. Bahwa segala hal, sekalipun seolah-olah repetitif, tak akan terulang persis. Namun, aku janji aku akan mengirimkan surat ini agar kau bisa membacanya.


*************************

Sebenarnya beli buku ini karena suka sekali sama cover dan judulnya. Saat membaca sempat agak bosan soalnya banyak kalimat-kalimat panjang yang absurd, tapi karena suratnya ditulis seperti menulis buku harian, kita jadi tahu perasaan sang penulis, sempet disurat ke 32 agak pengen nangis karena sang penulis benar-benar menuliskan apa yang terjadi bila Ia terbangun dan menemukan Tuan Alien itu disampingnya.
 Kata-katanya bagus, puitis. Dan dari buku ini juga aku tahu bahwa Six Degrees of Separation itu adalah teori, bukan hanya judul lagu yang di nyanyikan The Script.  Dan mungkin karena novel ini ditulis dengan gaya surat yang personal, jadi ada beberapa bagian yang bikin aku "eh?"

No comments:

Post a Comment