Monday, July 29, 2013

Review: Promises, Promises

Judul: Promises, Promises
Pengarang: Dahlian
Penerbit: GagasMedia
Tebal: 360 halaman
Rating: 3/5 bintang

Setelah bertahun-tahun lamanya, takdir mempertemukan kau dan aku lagi. Berdiri, berhadap-hadapan, dan sama-sama bingung memulai percakapan. Harusnya “Apa kabar?” dan “Aku selalu memikirkanmu” bisa dengan mudah meluncur dari bibir kita. Tapi, kau bergeming di tempatmu berdiri dan aku tak akan mengizinkan kau melihatku meneteskan air mata rindu. Aku menutup rapat-rapat hati dan menyembunyikan kuncinya sejauh mungkin darimu. Tak ingin kau menyentuhku semudah itu. Tak akan membiarkanmu memelukku seerat dulu.

Kulawan semua godaan yang menghampiriku dan ingin pergi jauh-jauh darimu... meskipun yang kulakukan justru berusaha menahanmu di sisiku lebih lama lagi. Kukatakan sudah berhenti memikirkanmu—tetapi aku sendiri ragu akan hal itu.

Aku benci tak jujur kepadamu. Namun, lebih khawatir kau akan membuatku jatuh cinta lagi untuk kedua kali.

Membuatku jatuh dan terluka lagi....



13 tahun sudah berlalu semenjak terakhir kali Fiona bertemu dengan Evan, lelaki yang sangat amat dicintainya dan juga dibencinya. 13 tahun yang lalu Fiona hanyalah gadis SMA polos yang memperjuangkan apapun demi cinta, demi Evan. Tapi itu 13 tahun yang lalu, Dirinya yang dulu begitu polos,lugu dan naif sudah tidak ada, Fiona yang sekarang adalah Fiona yang berbeda. Fiona berkerja di bidang desain interior, yang ternyata malah membawanya bertemu dengan masa lalunya, Evan.

Evan bukanlah lagi pria manja yang Ia kenal dulu, Ia kini berubah menjadi tampan,karismatik,berwibawa dan merupakan sosok gentleman. Tapi bagi Fiona itu semua palsu. Evan baginya tetaplah Evan yang dulu, yang meninggalkanya dalam keterpurukan dan kesedihan.

Tugas Fiona adalah merancang rumah Evan. Evan yang sudah menikah dengan artis muda,Bianca, ternyata juga dalam proses perceraian. Bagi Fiona bertemu dengan Evan mengaduk-ngaduk perasaanya. Ia tidak tahu apakah Ia masih mencintai Evan atau rasa benci sudah menyelubungi hatinya.

Evan tentu masih mencintai Fiona dan akan berusaha mendapatkan kembali hati Fiona, namun Ia terkejut mengetahui Fiona sudah memiliki putri, sosok yang Evan idam-idamkan bernama Kejora atau Rara. Fiona mengatakan suaminya sudah meninggal yang merupakan jalan Evan merebut kembali hati Fiona. Tapi Fiona menutup hatinya dengan bersikap ketus dan sinis.

13 tahun yang sudah berlalu tetap tidak menghilangkan rasa sakit hati dan kekecewaan akan Evan yang meninggalkanya, bahkan setelah Fiona memberikan semua yang Ia miliki.

Mungkinkah Evan menerima maaf dari Fiona? Apakah sebenarnya rahasia yang disimpan Fiona? Berjanjilah untuk membaca Promises, Promises.

********************************

whooosaaaah setelah menjalani hari-hari berat menjadi anak murid SMA kelas 2,Akhirnya bisa posting soal buku jugaaa >//<. Aku lelah dengan semua tugas yang ada, lelah. hafttt.

Klise. itu yang pertama ada didalam pikiran aku, entahlah karena memang aku terlalu sering membaca buku-buku Inggris sehingga membuat ketertarikanku akan buku-buku dalam negeri berkurang *jahat*. Mungkin memang banyak buku dengan genre romantis yang memiliki plot serupa, namun aku berharap Dahlian dapat menyungguhkan sesuatu yang lebih di novel ini. Tapi nyatanya novel ini sama saja. Sejujurnya aku mulai bosan dengan banyaknya novel-novel genre romantis di Indonesia, jalan ceritanya seperti mengulang cerita satu dengan cerita lainya. Sebenarnya aku ingin memberikan 2 bintang pada buku ini, alasanku memberikan 3 bintang adalah...... Aku jatuh cinta dengan cover buku ini. Aku jatuh cinta dengan nuasna vintage dan font yang dipakai dalam cover Promises Promises ini. Covernya sungguh menjanjikan bagiku, namun yaaaa...selera orang kan beda-beda gitu, menurutku oke,menurut orang lain nggak. Orang lain bilang oke, aku bilang nggak. namanya juga hidup.

No comments:

Post a Comment