Wednesday, July 13, 2016

Review: Dreams of Gods and Monsters (Mimpi para Dewa dan Monster)

Judul: Dreams of Gods and Monsters ( Mimpi para Dewa dan Monster)
Pengarang: Laini Taylor
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 688 Halaman
Rating: 4/5 Bintang

Ketika pasukan kejam Jael berhasil masuk ke dunia manusia, sepasukan seraph yang bersosok serupa malaikat yang begitu rupawan membuat dunia manusia terpana dengan kemunculan mereka dari langit.

Karou dan Akiva harus menghentikan Jael yang berniat mendekati manusia demi mendapatkan senjata untuk peperangan Eretz. Satu-satunya cara adalah dengan membuat kedua suku mereka yang selama ini bermusuhan agar bergabung melawan pasukan Jael.

Tetapi kekuatan lain, yang lebih besar daripada pasukan Jael mulai mengincar Akiva. Dan di langit Eretz, sesuatu terjadi. Noda-noda besar bermunculan; kawanan stormhunter berkumpul; langit seperti terluka. Kekuatan sebesar apa yang sanggup melukai langit? Sanggupkah Akiva dan Karou mewujudkan mimpi mereka— perdamaian Eretz dan bersatunya cinta mereka?



"Ada malaikat yang tergeletak sekarat di dalam kabut. Pada suatu kala. Dan sang iblis seharusnya menghabisinya tanpa pikir panjang. Tetapi ia tidak melakukannya."
Setelah dua tahun menunggu buku ini diterjemahkan, aku akhirnya bisa membaca buku ini. Ceritanya dimulai dengan Eliza Jones,manusia, yang bangun dari mimpi-mimpi buruknya, dan malaikat turun ke bumi.Sedangkan di Eretz, Karou, Thiago (Yang jiwanya di isi oleh Ziri),Akiva, dan Liraz berusaha membangun aliansi antara Chimaera-Seraph untuk melawan Jael dan Pasukan Dominion. Sedangkan suku Stelia,dari Kepulauan Jauh harus mencari sumber magus yang merusak keseimbangan dunia. Apa yang sebenarnya terjadi di Bumi--dan di Eretz?

Sebagai buku terakhir dari seri Daughter of Smoke and Bones, aku merasa sedikit kecewa dengan ceritanya, The book shifts from one unfolding story to another, tapi terlalu cepat dan seakan dipaksakan, apalagi di beberapa bab terakhir Laini Taylor seolah baru memberi pokok dari masalah buku ini dan kemudian mengakhirinya (Why Laini why?). Terlalu banyak informasi baru yang dijelaskan kurang lengkap sehingga bikin aku bertanya 'ini maksudnya gimana deh?' dan baru dijelaskan dibuku terkahir that make us both informed and tired because there's a lot to catch up!

Untuk karakternya, Eliza Jones yang awalnya dikenalkan dibuku ini ternyata punya peran penting di Dreams of Gods and Monsters, walaupun baru terjawab siapa dirinya sebenarnya setelah membaca 10 bab lebih, Ia menjadi kunci penting kenapa aku tidak berhenti membaca buku ini, penasaran siapa dia dan kenapa baru ada dibuku terkahir.

Liraz, adalah karakter yang paling banyak berubah dibuku ini, Liraz yang berhati dingin,paling brutal dan pembunuh chimaera paling hebat berubah perlahan-lahan menjadi lebih baik seiring perjalanan buku ini,siapa sangka Liraz akhirnya bisa memahami perasaan yang dialami Akiva-Karou,bahkan mengalaminya?. Dan tentu saja ada Mik dan Zuzana yang terus memberi kita romansa dan humor dalam buku yang penuh dengan kekerasan dan tension antara seraph-chimaera dan mereka disini ikut berkontribusi dalam perang melawan Jael.

Akiva-Karou disini banyak mengalami perang batin antara satu sama lain,keinginan untuk bersama,merasakan kehangatan satu sama lain tapi harus menahan diri dan berharap akan ada waktu yang tepat untuk semuanya. Kalau dibuku kedua Karou mati-matian membenci Akiva, disin Karou akhirnya mengikuti kata hatinya. Dan akhirnya, what makes me depressed in Days of Blood and Starlight, paid off in this book.
"Ada masa silam, dan masa depan. Masa kini tidak lebih dari satu detik yang membagi masa silam dan masa depan, Kita hidup tenang di detik itu sementara detik itu melaju ke depan--menuju kemana?"
Untuk terjemahannya sendiri aku kurang suka, agak sulit memahai kalimat-kalimatnya dan ada beberapa typo dibuku ini. But, I really really really like this book cover, it is so beautiful, bahkan aku lebih suka cover buku ketiga ini daripada buku pertama or even the real cover. Lastly, I am both happy and sad to end this book, setelah 4 tahunan membaca buku ini sedih rasanya harus mengakhiri petualangan bersama Karou, terhibur oleh Mik dan Zuzana, gemes sama Akiva dan jatuh cinta sama Ziri. Farewell Daughter of smoke and bone,Blood and Starlight,Gods and Monsters.




Happy reading, xx

No comments:

Post a Comment