Monday, July 4, 2016

Review: Shadow and Bone

Judul: Shadow & Bone
Pengarang: Leigh Bardugo
Penerbit: Mizan Fantasy
Tebal:
Rating: 4/5

Terkepung musuh, Negara Ravka yang dulu pernah berjaya terbagi dua oleh Shadow Fold, sebuah wilayah terselubung kabut kegelapan penuh monster pemburu daging manusia yang hampir tak tertembus. Sekarang, nasib Ravka berada di pundak seorang pengungsi yang kesepian.

Alina Starkov tidak pernah mahir dalam hal apa pun. Namun, ketika resimennya diserang di Shadow Fold dan sahabatnya terluka parah, Alina memunculkan kekuatan tersembunyi yang akan menyelamatkan nyawanya—kekuatan yang bisa menjadi kunci untuk membebaskan negaranya yang sedang dilanda perang mematikan. Alina dibawa ke istana untuk dilatih sebagai anggota Grisha, pasukan sihir yang dipimpin oleh Sang Kelam yang misterius.

Dengan kegelapan yang terus membayangi dan seluruh kerajaan bergantung pada kekuatannya yang tak terkalahkan, Alina harus berhadapan dengan rahasia Grisha ... dan rahasia hatinya.
Alina dan Mal adalah dua anak yatim piatu yang tinggal di Kemrazin, rumah mewah seorang Duke yang baik hati menampung anak-anak yatim. Karena sejak kecil selalu bersama dan merasa memiliki kesamaan Alina dan Mal tidak terpisahkan. Ketika beranjak remaja, Mal berubah menjadi lelaki yang tampan dan memiliki banyak teman sedangkan Alina hanya gadis kurus penulis peta.
Ketika Mal diserang di shadow fold, tanpa disadari Alina ia berhasil menyelamatkan mal dan resimennya, Ia tiba-tiba 'bercahaya' mengusir Volcra yang takut terhadap cahaya. Seketika ia langsung dibawa ke Sang kelam. Sang kelam percaya bahwa Alina adalah Pemanggil Cahaya, Grisha kuat yang dapat menghancurkan shadow fold dan membawa kejayaan pada negaranya. Ia dibawa ke Os Alta untuk dilatih sebagai Grisha, namun Ia harus berpisah dengan Mal. Selama di Os Alta, Alina tidak merasa dirinya adalah orang yang dipikirkan oleh Sang Kelam, ia merasa Sang Kelam salah menilai dirinya. 

Semakin hari Ia semakin ragu dengan dirinya, dan juga Sang Kelam. Meskipun sudah berlatih Alina tidak dapat memanggil kekuatannya. Apakah Alina memang seperti yang Sang Kelam bayangkan? dapatkah ia memanggil kekuatannya dan menyelamatkan negaranya?

-------------------------------------------------

Awal baca buku ini sekilas mengingatkan aku sama buku Daughter of Smoke and Bone gatau kenapa, aku suka sama buku ini, diawal buku ada peta yang menggambarkan Ravka serta jenis-jenis Grisha. Tapi aku kurang suka alurnya, agak terlalu lama disatu sisi dan terlalu cepat disisi lainnya. Untuk karakternya, Alina ini karakter yang cukup menyebalkan diawal cerita karena terlalu pesimis dan terlalu banyak berprasangka. Karakter favoritku sendiri adalah Sang Kelam, sosok yang misterius dan digambarkan extra ganteng (okay okay) I guess I always adore the 'grey' personality boy. Dan ada Apparat,seorang pastor yang sepertinya tahu tentang sesuatu dan ingin memberitahu Alina,tapi Alina menghindarinya, jadi bikin penasaran,siapa si Apparat ini dan apa perannya dibuku ini selain jadi pastor.



Untuk cover, ya..... entah mengapa sedih rasanya melihat buku terjemahan jarang sekali yang covernya bagus,aku lebih prefer sama cover aslinya,so pretty. Overall aku suka banget sama buku ini, dan aku masih menunggu terjemahan kedua bukunya atau membeli satu set lansgung sehabis lebaran ini,haha.

Happy reading, x

No comments:

Post a Comment